Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
 

Senin, 16 Oktober 2017

Penulisan

0 komentar
Apasih Makna dari Kepakaran dari seorang Teknik Industri ?
Menurut saya Kepakaran dari seorang teknik industri yaitu memiliki suatu kemampuan dalam hal merancang suatu hal yang berkaitan dengan produktivitas dalam manufaktur dan juga  keahlian dari seorang teknik industri yaitu mampu menganalisa atau memperhatikan segala aspek yang dibutuhkan dalam proses produksi serta yang berkaitan dengan aktifitas kerja. Contohnya: Pada proses pembuatan suatu produk diperlukan namanya suatu rancangan untuk menghasilkan suatu desain atau prototype dari produk yang akan dibuat, setelah melakukan perancangan lalu seorang pakar teknik industri melihat dari segi aspek apa saja yang diperlukan dalam proses produksi, misalnya memerlukan aspek manusia untuk tenaga pembuat atau operator proses produksi, aspek material untuk mengetahui material apa yang akan digunakan, aspek ekonomi untuk mengetahui biaya yang akan diperlukan selama proses produksi berlangsung.

Apa saja contoh dari karakter tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari?
Karakter tidak beretika banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
1.         Tidak Sopan Santun
            Karakter ini memiliki sifat yang tidak kenal apa artinya dari sopan santun. Contohnya: Tidak bertegur sapa kepada orang yang lebih tua, tidak membungkukan badan dan tidak mengucapi permisi saat sedang melewati didepan orang yang lebih tua, tidak menghormati perkataan orang tua.
2.         Bertutur kata kotor atau kasar
            Karakter ini selalu bertutur kata yang kasar/kotor saat sedang melakukan komunikasi, berarti karakter ini tidak dapat menghargai orang lain. Contohnya: Saat melakukan komunikasi mengeluarkan kata-kata yang ada di kebun binatang.
3.         Sombong atau Angkuh
            Karakter ini selalu meninggikan dirinya terhadap orang banyak. Contohnya: Disaat dia berhasil mencapai sesuatu, dia selalu memamerkan/memperlihatkan apa yang dia dapatkan dengan tinggi hati.
4.         Pemalas
            Karakter ini tidak ingin melakukan pekerjaan apapun yang sebenarnya bisa dia kerjakan, tidak melakukan aktivitas apapun untuk kepentingan orang banyak atau untuk diri sendiri. Contohnya: Saat diperintah untuk melakukan sesuatu ia mengabaikan perintah tersebut dan memilih untuk rebahan, malas untuk pergi ke sekolah.
5.         Melanggar Aturan
            Karakter ini selalu melanggar aturan apapun yang sudah ditetapkan. Contohnya dalam lingkungan sekolah, pihak sekolah sudah membuat aturan untuk dating ke sekolah dengan 15 menit sebelum bel masuk dibunyikan, tetapi karakter ini selalu dating lebih dari waktu bel masuk dibunyikan, contoh lainnya lagi seperti adanya perintah jangan besaksi dusta tetapi masih bnayak oknum yang melakukannya.
6.         Pemalsuan Barang.

            Karena kehidupan ekonomi sudah makin meningkat banyak oknum yang melakukan tindakan ini untuk mendapatkan keuntungan yang lebih dengan modal yang sedikit. Contohnya: Adanya pemalsuan vaksin.

3 Aktifitas tidak Beretika profesional dalam bekerja:
1.   Lalai
      Lalai dalam bekerja menyebabkan kesalahan yang fatal dan menimbulkan kerugian.
2.   Tidak Teliti
       Dalam melakukan pekerjaan memerlukan ketelitian untuk menghasilkan hasil 
       yang sempurna. Karena Teliti merupakan salah satu tingkat profesional dalam bekerja
3.    Tidak Konsisten
       Konsisten dalam bekerja sangat diperlukan. Karena jika tidak konsisten maka 
       menimbulkan ketidakpercayaan dalam melakukan pekerjaan.

Pengertian Etika, Profesi, dan Profesionalisme

0 komentar
Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethikos”, yang artinya “timbul dari kebiasaan”. Etika ialah suatu sesuatu yang di mana dan bagaimana suatu cabang utama filsafat yang mempelajari suatu nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai suatu standar dan penilaian moral. Jadi etika ialah suatu kebiasaan tata cara dalam berprilaku didalam lingkungan masyarakat.
Pengertian      Etika   Secara   Umum
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini : – Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. – Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. – Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya. 
Berikut ini pengertian etika menurut para ahli:
1.         DR. James J. Spillane SJ
Etika adalah mempertimbangkan atau memperhatikan perilaku manusia dalam mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah pada penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar atau salahnya dan perilaku seorang pada orang lain.
2.         Prof. DR. Franz Magnis Suseno
Etika adalah suatu pengetahuan yang memberikan arahan, acuan dan pijakan kepada tindakan manusia.
3.         Soergarda Poerbakawatja
Etika adalah sebuah filsafat berkaitan dengan nilai-nilai, tentang baik dan buruknya tindakan serta kesusilaan.
4.         Drs. H. Burhanudin Salam
Mengungkapkan bahwa etika adalah suatu cabang pengetahuan filsafat yang berbicara tentang nilai -nilai dan etika yang bisa menentukan tingkah laku manusia dalam kehidupannya.
5.         Drs. O. P. Simorangkir
Menjelaskan bahwa etika adalah pandangan manusia terhadap baik dan buruknya tingkah laku manusia.
6.         H. A. Mustafa
Mengungkapkan etika sebagai pengetahuan yang menyelidiki terhadap tingkah laku mana yang baik dan yang buruk serta dengan memperhatikan perbuatan manusia sejauh apa yang sudah diketahui oleh akal pikiran.
7.         W. J. S. Poerwadarminto
Menjelaskan etika sebagai ilmu dan pengetahuan tentang beberapa azas atau beberapa dasar moral dan akhlak.
8.         Drs. Sidi Gajabla
Menjelaskan etika sebagai teori tentang tingkah laku atau perbuatan manusia yang dilihat dari sisi baik & buruknya sejauh mana bisa ditetapkan oleh akal manusia.
9.         K. Bertens
Etika adalah nilai serta etika moral sebagai acuan untuk manusia dengan cara individu maupun golongan dalam mengatur segala tingkah lakunya.
10.       Ahmad Amin
Mengemukakan bahwa etika adalah satu pengetahuan yang menjelaskan tentang arti baik dan buruk serta apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, juga menyatakan satu tujuan yang perlu diraih manusia dalam perbuatannya serta menunjukkan arah untuk melakukan apa yang seharusnya didilakukan oleh manusia.
11.       Hamzah Yakub
Etika adalah pengetahuan yang menyelidiki suatu perbuatan mana yang baik dan buruk serta memperlihatkan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat di ketahui oleh akal pikiran.
12.       Aristoteles
Mengemukakan etika kedalam dua pengertian yaitu : Terminius Technicus & Manner and Custom. Terminius Technicus adalah norma dipelajari sebagai ilmu dan pengetahuan yang mempelajari suatu problema tindakan atau perbuatan manusia. Sedangkan yang kedua yaitu, manner and custom adalah suatu pembahasan etika yang terkait dengan tata cara & etika kebiasaan yang melekat dalam kodrat manusia (in herent in human nature) yang begitu terikat dengan arti “baik & buruk” suatu tingkah laku, perilaku atau perbuatan manusia.
13.       Maryani dan Ludigdo
Mengemukakan etika sebagai seperangkat etika, ketentuan atau dasar yang mengatur semua tingkah laku manusia, baik yang perlu dikerjakan serta yang perlu ditinggalkan yang diyakini oleh sekumpulan orang-orang atau segolongan orang-orang.
14.       Martin
Mengemukakan kalau etika adalah satu disiplin pengetahuan yang bertindak sebagai acuan atau dasar untuk mengontrol perilaku atau tingkah laku manusia.
15.       Menurut KBBI
Etika adalah pengetahuan mengenai baik serta buruknya tingkah laku, hak serta keharusan moral ; sekumpulan asa atau nila-nilai yang terkait dengan akhlak ; nilai tentang benar atau salahnya perbuatan atau tingkah laku yang dianut masyarakat.

Jenis-Jenis Etika dalam Profesi
1.         Etika filosofis
Etika filosofis adalah etika yang dipandang dari sudut filsafat. Kata filosofis sendiri berasal dari kata “philosophis” yang asalnya dari bahasa Yunani yakni: “philos” yang berarti cinta, dan “sophia” yang berarti kebenaran atau kebijaksanaan. Etika filosofis adalah etika yang menguraikan pokok-pokok etika atau moral menurut pandangan filsafat. Dalam filsafat yang diuraikan terbatas pada baik-buruk, masalah hak-kewajiban, maslah nilai-nilai moral secara mendasar. Disini ditinjau hubungan antara moral dan kemanusiaan secraa mendalam dengan menggunakan rasio sebagai dasar untuk menganalisa.
2.         Etika teologis
Etika teologis adalah etika yang mengajarkan hal-hal yang baik dan buruk berdasarkan ajaran-ajaran agama. Etika ini memandang semua perbuatan moral sebagai:
a.         Perbuatan-perbuatan yang mewujudkan kehendak Tuhan ataub sesuai dengan kehendak Tuhan.
b.         Perbuatan-perbuatan sbegai perwujudan cinta kasih kepada Tuhan
c.         Perbuatan-perbuatan sebagai penyerahan diri kepada Tuhan.
3.         Etika sosiologis
Etika sosiologis berbeda dengan dua etika sebelumnya. Etika ini menitik beratkan pada keselamatan ataupun kesejahteraan hidup bermasyarakat. Etika sosiologis memandang etika sebagai alat mencapai keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan hidup bermasyarakat. Jadi etika sosiologis lebih menyibukkan diri dengan pembicaraan tentang bagaimana seharusnya seseorang menjalankan hidupnya dalam hubungannya dengan masyarakat.

Pengertian Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris"Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen".
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknik dan desainer. Berikut ini beberapa istilah profesi yang dikemukakan oleh para ahli:
1.         SCHEIN, E.H  (1962)
            Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
2.         HUGHES, E.C (1963)
            Perofesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang diderita atau terjadi pada kliennya.
3.         DANIEL BELL (1973)
            Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat.
4.         PAUL F. COMENISCH (1983)
            Profesi adalah "komunitas moral" yang memiliki cita-cita dan nilai bersama.
5.         KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA (KBBI)
            Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu.
6.         K. BERTENS
            Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan nilai-nilai bersama.
7.         SITI NAFSIAH
            Profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan sebagai sarana untuk mencari nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepada kepentingan orang lain (orang banyak) yang harus diiringi pula dengan keahlian, ketrampilan, profesionalisme, dan tanggung jawab.
8.         DONI KOESOEMA  A.
            Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan di dalam suatu hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika khusus untuk jabatan tersebut serta pelayananbaku terhadap masyarakat.

Ciri-ciri Profesi:
Secara umum ada beberapa sifat atau ciri yang selalu melekat pada profesi, yaitu:
1.         Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2.         Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3.         Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi  harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4.         Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5.         Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

Pengertian dari Profesionalisme
Berikut ini adalah pengertian dari profesionalisme:
1.         Kiki Syahnarki
            Profesionalisme merupakan roh yang menggerakan, mendorong, mendinamisasi, membentengi, TNO dari tendensi penyimpangan serta penyalahgunaan baik secara internal maupun eksternal.
2.         Doni Koesoema A.
            Profesionalisme merupakan salah satu cara bagi guru untuk merealisasikan keberadaan dirinya sebagai pendidik karakter.
3.         Onny S. Prijono
            Profesionalisme merupakan kemampuan untuk memasuki ajang kompotisi sebagai antisipasi menghadapi globalisasi.

Sumber: