Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
 

Sabtu, 04 November 2017

Perancangan Penjadwalan Preventive Maintenance

0 komentar
RESUME
PERANCANGAN PENJADWALAN
PREVENTIVE MAINTENANCE PADA
PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR

Resume by: Darius Ernanto Nugroho

            Perusahaan semakin hari semakin bergantung pada mesin dalam memproduksi barang. Mesin yang digunakan merupakan aset fisik yang memerlukan perawatan agar perusahaan terus produktif. Pada masa lampau perawatan mesin menggunakan sistem breakdown maintenance, dimana perawatan dilakukan setelah timbul kerusakan. Kemudian perawatan mesin berkembang dengan sistem preventive maintenance. Preventive maintenance bertujuan untuk mencegah kerusakan mesin yang sifatnya mendadak, meningkatkan reliability, dan dapat mengurangi downtime,
Pemeliharaan pencegahan merupakan tindakan pemeliharaan yang bertujuan mencegah terjadinya kerusakan yang kecenderungan kerusakannya telah diketahui
atau dapat diperkirakan sebelumnya. Melalui pemanfaatan prosedur preventive maintenance yang baik, dimana terjadi koordinasi yang baik antara bagian produksi dan bagian perawatan, maka akan didapatkan hal-hal sebagai berikut:
a. Kerugian waktu produksi dapat diperkecil.
b. Biaya perbaikan yang mahal dapat dikurangi atau dihindari.
c. Interupsi terhadap jadwal yang telah direncanakan waktu produksi maupun
perawatan dapat dihilangkan atau dikurangi.
Suatu barang dapat dikatakan mengalami kerusakan apabila suatu barang atau produk tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Ketika suatu mesin atau peralatan tidak dapat melakukan fungsinya dengan baik, maka mesin atau peralatan tersebut dapat dikatakan mengalami kerusakan atau breakdown. Downtime didefinisikan sebagai waktu selama suatu peralatan, fasilitas atau mesin tidak dapat digunakan sehingga mesin atau peralatan tidak dapat menjalankan fungsinya seperti yang diharapkan. Breakdown terjadi ketika mesin mengalami kerusakan, dimana kerusakan dapat mempengaruhi kemampuan mesin secara keseluruhan dan menyebabkan penurunan hasil dari proses dan mempengaruhi kualitas dari produk.
Setiap mesin memiliki pola kerusakan yang berbeda.
Seperangkat peralatan yang sama akan memiliki pola kerusakan yang berbeda, jika dioperasikan pada keadaan lingkungan yang berbeda. Bahkan bila peralatan yang sama tersebut dioperasikan pada keadaan lingkungan yang sama pun tetap terbuka kemungkinan, bahwa kerusakan yang terjadi akan memiliki karakteristik kerusakan yang berbeda.
Hasil perhitungan preventive maintenance dapat menurunkan lama downtime dari 7.29 jam/bulan menjadi 7.08 jam/bulan, atau sebesar 0,21 jam/bulan (2,85%). Sedangkan penurunan biaya perawatan mesin dengan preventive maintenance adalah dari Rp 14.469.590,00 menjadi Rp 8.908.230,00, atau terjadi penghematan sebesar 38%. Tingkat kehandalan mesin juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan, jika kegiatan preventive maintenance dilaksanakan. Sebaiknya PT. Artha Prima Sukses Makmur melakukan penggantian pencegahan komponen dan pemeriksaan secara berkala, sesuai dengan perhitungan interval waktu yang telah dihitung.


Sumber: http://journals.ums.ac.id/index.php/jiti/article/viewFile/624/364


0 komentar:

Posting Komentar