RESUME
PERANCANGAN PENJADWALAN
PREVENTIVE MAINTENANCE PADA
PT.
ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR
Resume by: Darius Ernanto Nugroho
Perusahaan semakin hari semakin
bergantung pada mesin dalam memproduksi barang. Mesin yang digunakan merupakan
aset fisik yang memerlukan perawatan agar perusahaan terus produktif. Pada masa
lampau perawatan mesin menggunakan sistem breakdown maintenance,
dimana perawatan dilakukan setelah timbul kerusakan. Kemudian perawatan mesin
berkembang dengan sistem preventive
maintenance. Preventive maintenance bertujuan
untuk mencegah kerusakan mesin yang sifatnya mendadak, meningkatkan reliability,
dan dapat mengurangi downtime,
Pemeliharaan
pencegahan merupakan tindakan pemeliharaan yang bertujuan mencegah terjadinya
kerusakan yang kecenderungan kerusakannya telah diketahui
atau
dapat diperkirakan sebelumnya. Melalui pemanfaatan prosedur preventive maintenance yang
baik, dimana terjadi koordinasi yang baik antara bagian produksi dan
bagian perawatan, maka akan didapatkan hal-hal sebagai berikut:
a.
Kerugian waktu produksi dapat diperkecil.
b.
Biaya perbaikan yang mahal dapat dikurangi atau dihindari.
c.
Interupsi terhadap jadwal yang telah direncanakan waktu produksi maupun
perawatan
dapat dihilangkan atau dikurangi.
Suatu barang dapat dikatakan mengalami kerusakan
apabila suatu barang atau produk tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya
dengan baik. Ketika suatu mesin atau peralatan tidak dapat melakukan fungsinya
dengan baik, maka mesin atau peralatan tersebut dapat dikatakan mengalami kerusakan
atau breakdown.
Downtime
didefinisikan sebagai waktu selama suatu peralatan, fasilitas atau mesin tidak
dapat digunakan sehingga mesin atau peralatan tidak dapat menjalankan fungsinya
seperti yang diharapkan. Breakdown
terjadi
ketika mesin mengalami kerusakan, dimana kerusakan dapat mempengaruhi kemampuan
mesin secara keseluruhan dan menyebabkan penurunan hasil dari proses dan
mempengaruhi kualitas dari produk.
Setiap
mesin memiliki pola kerusakan yang berbeda.
Seperangkat peralatan yang sama akan memiliki pola
kerusakan yang berbeda, jika dioperasikan pada keadaan lingkungan yang berbeda.
Bahkan bila peralatan yang sama tersebut dioperasikan pada keadaan lingkungan
yang sama pun tetap terbuka kemungkinan, bahwa kerusakan yang terjadi akan
memiliki karakteristik kerusakan yang berbeda.
Hasil perhitungan preventive maintenance dapat
menurunkan lama downtime dari
7.29 jam/bulan menjadi 7.08 jam/bulan, atau sebesar 0,21 jam/bulan (2,85%). Sedangkan
penurunan biaya perawatan mesin dengan preventive maintenance adalah
dari Rp 14.469.590,00 menjadi Rp 8.908.230,00, atau terjadi penghematan sebesar
38%. Tingkat kehandalan mesin juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan,
jika kegiatan preventive
maintenance dilaksanakan. Sebaiknya PT. Artha Prima Sukses
Makmur melakukan penggantian pencegahan komponen dan pemeriksaan secara
berkala, sesuai dengan perhitungan interval waktu yang telah dihitung.
Sumber: http://journals.ums.ac.id/index.php/jiti/article/viewFile/624/364
0 komentar:
Posting Komentar